Jenis-jenis distribusi dalam kegiatan ekonomi ada 5 macam. Masing-masing berkaitan dengan cara penyaluran barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.
Distribusi merupakan kegiatan yang tak bisa dipisahkan dalam usaha dagang. Sebab, pasokan barang biasanya disalurkan oleh distributor melalui distribusi yang berperan dalam pengalokasian barang agar mudah dijangkau konsumen.
Mengutip dari buku Panduan Lengkap Manajemen Distribusi karya Nanang Tegar (2019:2), jenis-jenis distribusi ada 5, yaitu langsung, tidak langsung, eksklusif, intensif, dan selektif.
Adapun pengertian distribusi adalah bagian dari bauran pemasaran (produksi, harga, distribusi, dan promosi) yang memegang peranan cukup penting.
1. Distribusi Langsung
Penyaluran dan pengiriman barang atau jasa langsung dari produsen atau perusahaan pihak pertama. Perusahaan tidak menggunakan pihak ketiga untuk menjual produknya kepada konsumen.
Contoh kegiatan penjualan langsung adalah produsen, seperti perusahaan pupuk. Sebagai produsen, mereka menjual atau mendistribusikan produk mereka langsung ke konsumen.
2. Distribusi Tidak Langsung
Kegiatan penjualan dilakukan oleh pihak ketiga yang tidak berafiliasi langsung dengan perusahaan. Jenis distribusi ini dapat dilakukan secara individual atau melalui perusahaan distribusi.
3. Distribusi Selektif
Distribusi jenis selektif umumnya dipakai oleh produsen yang hanya mengirimkan barangnya ke daerah tertentu. Karena barang akan laku keras di wilayah-wilayah tertentu.
Contohnya distro jenis ini sering dilakukan oleh produsen pakaian ternama atau pakaian branded. Pakaian bermerek kebanyakan dijual di tempat-tempat yang hanya terdapat toko-toko eksklusif.
4. Distribusi Eksklusif
Menjual atau mendistribusikan barang sebanyak-banyaknya. Biasanya, pelaksanaan distribusi jenis ini berdasarkan kesepakatan antara kedua belah pihak, yaitu produsen dan pengecer.
Contoh aktivitas penjualan tersebut adalah penjualan ponsel. Penjual produk berkolaborasi dan membuat kesepakatan dengan pengecer sehingga kedua belah pihak mendapatkan keuntungan.
Sedangkan distribusi jenis ini dapat dikatakan sebagai eksklusivitas, karena barang yang dijual atau didistribusikan biasanya merupakan barang eksklusif.
5. Distribusi Intensif
Produksi barang untuk distribusi produk atau hasil produksi ke pengecer. Pada saat perusahaan mendistribusikan hasil produksi ke toko retail, toko retail tersebut menjual kembali hasil produksi tersebut.
Namun, dengan distribusi yang intensif ini, tidak semua hasil produksi atau barang dapat dibagi. Pasalnya, tidak semua perusahaan memiliki strategi untuk menjual barangnya melalui sistem seperti itu.
Contoh kegiatan penjualan tersebut adalah barang dan jasa yang diminati atau dapat dengan mudah dijual di pasar seperti beras.
Itulah jenis-jenis distribusi dalam kegiatan ekonomi lengkap beserta pengertiannya. (IMA)
sumber: https://kumparan.com/ragam-info/5-jenis-jenis-distribusi-yang-wajib-diketahui-para-pelaku-usaha-dagang-20dtoBKLLjP/full